Dunia Cinta Filosofis Kahlil Gibran | Ulas Bukuku

 Pak Faiz membuka buku ini dengan kalimat "Kalau harus memetik sekuntum mawar setiap kali engkau hadir dalam pikiranku, maka sepanjang hayat aku harus tinggal di taman bunga". Riil cah cinta (begitu seorang Kepala Suku Mojok pernah menyematkan panggilan kepada Pak Faiz).

Makom saya sampai sekarang belum cukup untuk memahami buku ini. Mungkin perlu sekali atau beberapa kali membacanya kembali. Atau malah mungkin perlu sekali atau beberapa kali jatuh cinta kembali.

Ada terlalu banyak definisi cinta. Setiap orang barangkali berhak mempunyai definisinya sendiri. Bagi Kahlil Gibran (harus lengkap. Akhir-akhir ini nama Gibran berkonotasi negatif, setidaknya di kepala saya) cinta tidak selalu yang berbunga-bunga dan tidak selalu kepada seseorang saja. Modyar, wis mumet aku!

Cukup sekian lah yaa..

Postingan populer dari blog ini

MUKADIMAH

Spes Qua, Spes Quae | Ulas Bukuku

Runa dari Sumba | Ulas Bukuku