Ngoyak Ombak Segara Kidul | Ulas Bukuku
Dengan cover buku warna biru dihiasi ilustrasi ombak gaya Jepang, Margareth Widhy Pratiwi menulis novel yang berjudul "Ngoyak Ombak Segara Kidul". Salah satu novel yang saya pinjam dari Perpustakaan Amarta, perpustakaan di SMA. Hal pertama yang membuat saya tertarik adalah bahasa yang digunakan dalam menulis novel ini berupa basa Jawa. Ada beberapa seri lain yang juga berbahasa Jawa. Entah siapa saja penulisnya, saya juga lupa. Namun, saya hanya berhasil menyelesaikan yang satu ini sebelum tenggelam dalam seri "Bumi" karya Tere Liye.
Tak banyak yang saya ingat, hanya garis besar ceritanya saja. Mungkin karena persamaan latar cerita dengan peristiwa yang saya alami, sedikit kesan dari novel ini dapat bertahan.
Novel ini dibuka dengan memperkenalkan mitos lintang obor yang beredar di kalangan masyarakat Jawa, khususnya pesisir pantai Yogyakarta. Penambakan lintang obor dipercaya sebagai penanda akan hadirnya peristiwa atau kelahiran sosok yang besar. Cerita kemudian melompat, mengisahkan seorang anak yang tumbuh tanpa sosok orang tua. Ia diasuh oleh neneknya.
Hingga terjadi peristiwa gempa yang melanda Yogyakarta pada tahun 2006. Anak itu terpisah dan kehilangan neneknya. Di Ganjuran ia bertemu dengan relawan yang masih muda, lalu diangkat menjadi saudara. Setelah beberapa lama, ibu anak itu mencari dan berhasil bertemu lagi.
Kurang lebih seperti itu garis besar cerita dari novel karya Margareth yang satu ini. Saya juga banyak lupa. Jadi, sekali lagi mohon maklum atas ketidak-sesuaian dengan kisah novelnya.
Hanya saja yang membuat saya berani menulis ulasan ini karena ada kenangan lain di SMA yang ada gegara novel ini. Waktu itu, sebelum pandemi covid tentunya, beberapa siswa bermain gim CoC (Clash of Clan). Kami membuat clan dan entah bagaimana bisa berakhir dengan nama "Mitra Plompong". Kedua kata itu saya jumpai di dalam novel "Ngoyak Ombak Segara Kidul" ini. Seingat saya, kata plompong pertama saya jumpai untuk membedakan beberapa tokoh bernama "Teguh". Plompong sendiri berarti kosong, diasosiasikan dengan Teguh yang lemot. Sedangkan mitra berarti teman, sahabat, atau rekan kerja. Tololnya, kami anggota clan kompak memakai username karakter dalam kartun Spongebob.
Sekian dari saya. Wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum wr wb
.jpg)
