Postingan

Menampilkan postingan dengan label novel

Arapaima | Ulas Bukuku

Gambar
 Dalam karya Ruhaeni Intan yang berjudul "Arapaima" kita akan dibawa masuk dalam kehidupan seorang perempuan muda, pegawai toko ikan, dan penuh rahasia. Novel ini menyuguhkan kerapuhan seorang perempuan di dunia kerja yang penuh ketidakadilan dan ancaman terhadap kehidupan mereka. Novel ini cukup tipis, tidak sampai seratus halaman. Namun, begitu padat konflik yang dimunculkan. Pelecehan, kesepian, perselingkuhan, kekecewaan, dan depresi. Satu kutipan yang sangat berkesan dari dialog Leni adalah "Tetapi benarkah hidup kita menderita?". Sekian.

Dunia Sophie | Ulas Bukuku

Gambar
     Saat pandemi kegabutan saya berada pada puncaknya. Berbagai jenis konten di Youtube sempat saya kunjungi. Tidak terkecuali Ngaji Filsafat yang dipandu oleh Dr. Fahruddin Faiz. Saya cukup betah singgah di sana. Walaupun sebagian besar hanya saya selesaikan sebagai teman tidur. Jujur saja, insomniamu juga mungkin bisa sembuh saat menyimak ini pertama kali. Sampai pada satu tema, Pak Faiz mulai membahas tentang bagaimana mengenal filsafat. "Dunia Sophie" karya Jostein Gaarder menjadi buku yang beliau rekomendasikan.      Singkat cerita akhirnya bisa juga saya meminang satu buku ini. Memiliki ketebalan 800 halaman dengan pendekatan sebagai novel. Tetapi tetap saja isinya perjalanan filsafat. Perlu waktu lebih dari delapan bulan bagi saya untuk menyelesaikannya. Satu-dua bab pertama selalu saja menjadi bagian adaptasi terlama saya setiap berjumpa dengan buku atau penulis baru. Pernah beberapa minggu sama sekali tak tersentuh. Pernah juga berhari-hari membo...

Ngoyak Ombak Segara Kidul | Ulas Bukuku

Gambar
     Dengan cover buku warna biru dihiasi ilustrasi ombak gaya Jepang, Margareth Widhy Pratiwi menulis novel yang berjudul "Ngoyak Ombak Segara Kidul". Salah satu novel yang saya pinjam dari Perpustakaan Amarta, perpustakaan di SMA. Hal pertama yang membuat saya tertarik adalah bahasa yang digunakan dalam menulis novel ini berupa basa Jawa . Ada beberapa seri lain yang juga berbahasa Jawa. Entah siapa saja penulisnya, saya juga lupa. Namun, saya hanya berhasil menyelesaikan yang satu ini sebelum tenggelam dalam seri "Bumi" karya Tere Liye.      Tak banyak yang saya ingat, hanya garis besar ceritanya saja. Mungkin karena persamaan latar cerita dengan peristiwa yang saya alami, sedikit kesan dari novel ini dapat bertahan.      Novel ini dibuka dengan memperkenalkan mitos lintang obor yang beredar di kalangan masyarakat Jawa, khususnya pesisir pantai Yogyakarta. Penambakan lintang obor dipercaya sebagai penanda akan hadirnya peristiwa atau kel...

Ndhasmu! Yo Ndak Tau Kok Tanya Saya | Ulas Bukuku

Gambar
Faaakkk!!      Begitu reaksiku saat membaca baris terakhir dari buku ini. Pola cerita nampak sederhana. Serupa serat kuno yang konon berakar dari fakta yang dibumbui ngelmu. Rentetan babak yang menurutku hanya mengubah nama tokoh dan sedikit menggeser lokasi. Terlalu dekat. Terlalu nyata. Bahkan beberapa kejadiannya mudah ditebak terinpirasi dari mana. Beberapa sisanya mungkin belum terjadi. Luangkan waktu seharian untuk membaca novel ini. Sesekali butuh berhenti agar napas tidak sesak.

Pohon Lemon, Perang Suriah, & Cintaa~

Gambar
 Karena fomo, akhirnya terbelilah satu buku ini. Novel dengan kisah cintha-cintha an, perlawanan, trauma, asssembuh. Berlatar masa pemberontakan di Suriah. Dengan tokoh utama seorang gadis medis yang terjebak di tengah perang saudara dan berhutang janji dengan kakaknya yang entah bagaimana nasibnya. Gadis yang harus berhenti menempuh studi farmasinya yang baru satu tahun, ditinggal mati keluarga, dan menderita trauma. Trauma. Demi mengatasi emosinya, Salama akan merapalkan jenis bunga beserta khasiatnya, sesuai kondisi hatinya. Salama menjadi relawan di sebuah rumah sakit. Sedangkan, dirinya sendiri selalu berhalusinasi selepas pulang dari tugas. Khawft kerap muncul menagih janji Salama kepada kakaknya untuk membawa keluarganya pergi dari Suriah. Khawft juga yang membantu Salama tetap "rasional" di tengah tekanan prang. Salama sadar akan halusinasinya, tetapi tetap tidak berkuasa atas mereka. Tekanan Salama akan bertambah besar ketika ia gagal lagi menyelamatkan nyawa orang d...

Biru Laut | Ulas Bukuku

Gambar
     Bercerita tentang sosok mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan aktivis tahun 1990-an. Leila S. Chudori membungkus fakta-fakta sejarah itu dengan balutan fiksi yang lembut, tapi tetap mempertahankan tekstur aslinya. Tidak banyak yang akan saya ulas karena akan lebih mengena jika membacanya (lagi) langsung. Banyak hal yang akan memberitahu kepada kita bagaimana kompleks-nya aktivisme.      Novel ini diceritakan dari dua sudut pandang, Biru Laut dan adiknya, Asmara. Bagian pertama Biru mengisahkan tentang bagaimana ia terjun menjadi aktivis, ikut turun ke lapangan, ditangkap dan diinterogasi, menyaksikan pengkhianatan, hingga berkawan dengan ikan di lautan. Bagian kedua, jatah Asmara membagikan cerita tentang keaadannya bersama mereka yang telah ditinggalkan. Perjuangan mereka menuntut kejelasan. Perjuangan mereka hidup dengan harapan. Berusaha mengikhlaskan, tanpa melupakan.     Dari "Laut Bercerita" kita dapat belajar tentang pentingnya aktiv...

Mie Ayam | Ulas Bukuku

Gambar
    Kekuatan kata "mie ayam" dalam memicu keputusan impulsif padaku sangat kuat bekerja. Selewat di beranda sosial media iklan tentang pre-order buku karya Brian Khrisna yang berjudul "Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati" berhasil memprovokasiku. Tanpa pikir panjang kucari lapak Gramedia lalu aku pesan buku itu. Tak berapa lama buku itu datang. Sementara terlantar karena buku-buku lain yang juga mendesak untuk dibaca.     Novel yang akhirnya dapat aku selesaikan dalam dua kali duduk ini berkisah tentang seorang pemuda yang berencana bunuh diri. Perasaan menjadi manusia yang tidak berguna mengguncang jiwa seseorang tidak peduli bagaimana bentuk fisiknya. Jalan ceritanya yang ringan dan secara keseluruhan aku nyaman membacanya. Seakan diajak depresi, tertawa, merenung, kembali depresi, dan tertawa lagi. Beberapa hal yang akhirnya menggangguku adalah tentang kulit lumpia yang dijadikan bungkus menenggak obatnya setelah beberapa minggu ditinggal (walaupun tidak perlu dipikirk...