Animal Farm | Ulas Bukuku
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Akhirnya selesai juga penulisan skripsi, sehingga dapat mengulas buku kembali. Hanya ada beberapa buku saja yang sempat saya baca selama penyusunan skripsi ini. Salah satunya adalah Animal Farm karya George Orwell. Fabel, berbahasa inggris, dan tengah banyak diperbincangkan. Namun, perlu waktu yang tidak sebentar untuk saya menyelesaikan buku kecil nan tipis ini.Dengan kemempuan bahasa inggris yang pas-pasan, nekat adalah kunci. Berikut sekelumit isi bukunya.
Berkisah tentang sekumpulan hewan di sebuah peternakan yang berhasil mengusir manusia dan mencoba mengurus keperluan mereka sendiri. Kisah bermula saat Mayor, babi yang dituakan, mendapat mimpi akan kebebasan para ternak. Mereka tidak dapat menerima apabila hasil kerja mereka semata-mata dinikmati oleh manusia. Ide pembebasan tersebut terus didiskusikan dan berkembang. Belum sempat melaksanakan revolusi, sang Mayor mati. Gerakan itu diwariskan kepada dua ekor babi, Snowball dan Napoleon.
Pada mulanya pergerakan berjalan lancar dan solid hingga berhasil melakukan revolusi. Setelah musuh utama --manusia-- telah pergi, konflik internal terjadi. Napoleon mulai menjatuhkan pengaruh Snowball dan perlahan memperkuat posisinya sebagai penguasa --penguasa yang otoriter--. Ide-ide dari Snowball untuk kesejahteraan ternak selalu ditolak, ternak lain ditakut-takuti dengan kembalinya manusia, diam-diam mendidik anak-anak anjing untuk menjadi pengawal, serta tujuh ayat hukum yang mereka susun perlahan diubah. Napoleon dibantu oleh Squeler dalam mempropagandakan kepemimpinannya --buzzer lah ya--.
Proyek kincir angin yang diinisiasi oleh Snowball slenjutnya diklaim Napoleon dengan teknis pengerjaan yang tidak hewani --harusnya manusiawi--. Target waktu dipercepat dan porsi makan dikurangi. Para babi tidak ikut melakukan kerja kasar dengan dalih mereka harus mengelola peternakan dari balik meja. Berbulan-bulan proyek berjalan, bahkan sempat harus membangun ulang. Namun, manfaatnya hanya dinikmati oleh para babi.
Aturan untuk tidak berinteraksi dengan manusia juga dilanggar oleh Napoleon dengan alasan pembangunan. Aturan yang menyatakan bahwa semua hewan setara juga turut diubah menjadi semua hewan setara, tapi ada beberapa lebih dari yang lain. Mereka yang mencoba memberontak akan diancam dengan anjing-anjing yang Napoleon besarkan. Bahkan, saat Boxer --kuda bodoh yang selalu bekerja tanpa kenal lelah dan meyakini bahwa Napoleon selalu benar-- telah jatuh sakit, justru dijual ke tempat jagal kuda. Binatang-binatang yang buta huruf itu dengan mudah diperdaya oleh Napoleon dan anak buahnya.
Pada akhirnya babi-babi itu tidak dapat lagi dibedakan dengan manusia.
