Egois, Egois, Egois! | Ulas Bukuku

        Kata "altruis" yang aku ketahui dari buku ini adalah salah satu kata yang sering hilang dari kepala saat hendak aku gunakan. Bahkan, sejak kubaca awal tahun 2023. Perkenalanku dengan isi buku ini laiknya seorang anak SMP yang ikut diospek jurusan Teknik Mesin. Banyak baris harus diulang berkali-kali. Bolak-balik membuka kamus mencari arti-arti kata yang masih asing. Melamun sewaktu-waktu memahami konsep baru.

        Namun, seperti konsep adaptasi, lambat laun aku dapat menikmati membaca karya Richard Dawkins bertajuk "The Selfish Gene". Meskipun tetap perlu waktu hampir satu semester untuk menyelesaikan membaca satu buku ini. Berikut beberapa hal yang masih aku ingat dan cukup berkesan dari "Gen Egois":

1. Asal Kehidupan

    Bukannya ingin menantang firman Tuhan, melainkan mencoba menawarkan alternatif "proses penciptaan". Tentang bagaimana  kehidupan dimulai pada sebuah planet yang sebelumnya masih berupa sebongkah bola panas. Dengan jangka waktu yang begitu lama - berjuta-juta tahun-, bumi berevolusi dan mulai semakin dingin. Hingga permukaan bumi ditutupi dengan air dan berbagai materi yang entah datang dari alam raya sekitar yang mana. 

    Ilmuwan percaya bahwa awal mula kehidupan dimulai ketika listrik dari awan-petir memicu berbagai materi organik untuk bereaksi dan "hidup" setelah sekian banyak percobaan terjadi. Dari awal kehidupan ini juga lah gen egois memulai eksistensinya. Makhluk sel tunggal pertama itu selanjutnya terus berevolusi hingga menjadi beraneka ragam seperti yang kita ketahui sekarang.

2. Gen Egois

    Singkatnya, gen dipahami sebagai sebuah blueprint yang mendasari setiap bangunan makhluk hidup dan akan salin untuk kemudian dipakai untuk membuat bangunan baru. Seperti namanya, gen egois adalah gen yang akan berjuang mempertahankan eksistensinya sendiri. Dipercaya bahwa kehidupan pertama dari individu yang memiliki gen egois ini. Bagaimana pun caranya gen egois akan mencari cara untuk menjadi kekal. 

    Begitu individu sel tunggal pertama muncul di bumi dengan gen egois, dia akan berupaya untuk terlebih dahulu bertahan hidup. Karena sumber energi yang pertama tersedia adalah matahari, jadilah dia berkemampuan merubah sinar matahari menjadi energi kehidupannya. Berjalannya waktu, bangunan individu itu mulai rapuh. Gen egois dengan ke-egoisannya berusaha tetap eksis, hingga terjadilah replikasi. Bangunan individu tersebut mulai membelah diri, membangun bangunan baru dengan masih terus membawa blueprint gen egois.

3. Keseimbangan 

    Kesan ini aku dapat karena menggunakan pendekatan "Game Theory" yang mana sebelumnya aku pelajari juga di bangku perkuliahan. Jadi, cukup relate lah. Richard Dawkins mencontohkan dengan predator dan mangsanya serta jujur dan pengkhianat.

    Predator dan mangsanya dapat dicontohkan dengan ular dan tikus. Saat jumlah tikus meningkat, sumber makan ular menjadi melimpah. Ular kemudian menjadi bertambah banyak. Pertambahan jumlah ular cepat-lambat menekan jumlah tikus. Tikus menjadi makin sedikit dan kemudian banyak ular kelaparan dan mati. Begitu terus siklus ini terjadi hingga menemukan titik keseimbangan.

    Jujur dan pengkhianat dicontohkan dengan kebiasaan hidup monyet yang saling membantu untuk mencari kutu. Monyet-monyet yang berkhianat mulanya memanfaatkan kebaikan monyet lain. Ketika mereka ketahuan berkhianat, monyet lain akan mengucilkannya. Hingga terbentuk komunitas monyet jujur yang tidak menutup kemungkinan masih disusupi monyet pengkhianat. Ah entahlah, tiba-tiba aku lupa konsepnya wkwk

4. Kenapa ada "altruisme"

    Gampangnya karena fungsi replikasi dimonopoli oleh satu individu dan individu lain tidak memiliki kemampuan saling bertukar gen. Oleh sebab itu, satu individu yang disebut ratu akan terus dilindungi dan dilayani oleh individu lain karena gen egois tak ingin si inang mati dan dia tidak eksis lagi.

5. Meme

    Richard Dawkins mendefinisikan meme sebagai suatu ide, gagasan, atau pengetahuan. Meme memiliki kemampuan yang mirip dengan gen yang dapat mereplikasi dan berkembang. Bedanya, meme berkembang lebih cepat. Meme dapat menyebar dengan komunikasi, entah itu lisan, tulisan, maupun lukisan. Penyebarannya bertambah masif dengan perkembangan teknologi informasi hari ini. Meme juga akan bertarung dengan ide lain dan mati jika sudah tidak relevan. 

    Baru belakangan aku tahu bahwa dia dan dari karya ini lah pertama kali istilah meme dikenal dan terus berkembang sesuai teorinya.

Kurang lebih segitu lah yang terkesan dalam diri saya. Banyak kurangnya itu tentu. Mohon maaf. Dan terima kasih telah berkunjung

 

Postingan populer dari blog ini

MUKADIMAH

Spes Qua, Spes Quae | Ulas Bukuku

Runa dari Sumba | Ulas Bukuku