Postingan

Menampilkan postingan dengan label tan malaka

Siapa Ingin Merdeka Harus Bersedia Dipenjara, Bagian II | Ulas Bukuku

Gambar
 Bagian II mohon maaf karena mungkin ada beberapa kesalahan dari Bagian I     Penggalan hidup Tan Malaka di daratan Tiongkok agaknya menjadi yang terpanjang sehingga boleh dikatakan menjadi rumah kedua.     Lolos dari kejaran polisi di pelabuhan, Tan singgah di sebuah desa hingga pada 1929 ia menuju Shanghai. Muncul nama "Ossorio" dan "Ong Song Lee" (dengan banyak variannya) sebagai nama samaran Tan Malaka. Pergerakan yang dilakukan oleh Jepang membuatnya berpindah lagi, menuju India (1932). Sayang, ketika berlabuh di Hong Kong, Tan tertangkap dan ditahan beberapa waktu. Setelah interogasi panjang, ia dikembalikan ke Amoy. Tan kemudian pergi menuju desa Iwe, tempat kenalannya tinggal. Desa Iwe menjadi tempat Tan memulihkan penyakit yang selama ini ia derita. Tan yang semula cukup skeptis dengan upaya-upaya 'tradisional' yang menurutnya kurang logis itu mulai memperoleh kesembuhan. Salah satu resep yang saya ingat berupa masakan berbahan dasar bebek dengan be...

Aksi Massa | Ulas Bukuku

Gambar
Lagi-lagi seorang Tan Malaka menuangkan gagasannya dalam bentuk buku yang berjudul "Aksi Massa". Melalui buku ini Tan Malaka menjabarkan latar belakang mengapa dia menolak rencana pemberontakan PKI pada 1926. Dalam pelariannya ke Singapura, Tan Malaka memakai nama Hasan Gozali merumuskan karya ini. Bagi saya yang hidup sekarang, pikiran seorang Tan Malaka sudah melampaui pemikiran mainstream zamannya dan mungkin zaman ini. Dua hal yang dapat saya tangkap dari buku setebal 140-an halaman ini, kecocokan dan kesadaran.  Sudah banyak catatan revolusi dalam sejarah manusia di muka bumi. Banyak juga macam yang dapat membedakan satu aksi revolusi dengan revolusi yang lain. Dari sekian banyak aksi revolusi yang berhasil, tidak serta merta dapat diadopsi mentah-mentah dalam strategi revolusi di Indonesia. Kondisi manusianya akan sangat mempengaruhi. Apakah di dalamnya sudah ada pemodal dari kalangan sendiri, sudah adakah kaum terdidik, hingga sudah adakah serikat atau laskar-laskar di...

Siapa Ingin Merdeka Harus Bersedia Dipenjara, Bagian I | Ulas Bukuku

Gambar
Bagian I          Buku ini merupakan salah satu buku yang saya punya dari event Patjarmerah. Sama seperti tahun sebelumnya, saya dapat buku ini juga dengan titip. Lumayan, harganya tidak sampai sepertiga harga normal.      Judul ulasan buku ini saya nukil dari kutipan Tan Malaka yang ada di cover karyanya "Dari Penjara ke Penjara" terbitan Narasi. Buku autobiografi ini merupakan buku pertama karya Ippie -begitu Tan Malaka dipanggil sewaktu menempuh studi di Belanda- yang saya baca. Sosoknya cukup menarik perhatian lantaran tak pernah disinggung di ruang-ruang kelas, tetapi kutipan karya-karyanya bertebaran begitu saja. Selanjutnya, akibat buku ini juga karya-karya sastra lama menjadi perlu saya baca kembali.     Mulanya kita akan diperkenalkan dengan pandangan hidup seorang Tan Malaka. Seperti yang banyak orang diskusikan dan tertuang pula dalam karya "Madilog"-nya, Tan menjelaskan bagaimana semesta bekerja dengan tesis-antitesis-sintesi...