Postingan

AGAR SUPAYA (?) - III

01 DES 2024 ATID PUN JENGAH SELALU HARUS DIA YANG SIBUK MENCATAT HENDAK MENYERAH PUN TAK MAMPU SEBAB SUDAH TUGAS DARI TUHAN BENARKAH DOA-MU SEMALAM? BENARKAH LAKUMU SESUAI? YANG DITANYA NORMALNYA MANUSIA

PARABAN

 Paraban atau nama panggilan lumrah adanya dalam pergaulan. Biasanya sebuah panggilan berasal dari fisik, plesetan dari nama asli, kebiasaan, hingga profesi. Terlebih paraban ini umumnya berkonotasi negatif. Namun, keakraban tongkrongan justru sangat terlihat dari bagaimana satu sama lain memanggil dengan paraban ini. Tidak ada lagi halangan senioritas atau derajat lain. Suasana nampak cair dengan paraban. Tentu si pemilik paraban juga harus berdamai dulu dengan parabannya. Eko dipanggil kodok. Yuli dipanggil Yulek. Itu dua contoh paraban yang umum dipakai di kalangan orang Jawa. Namun, terlepas dari itu di kampung penulis dulu pernah hidup seorang legend pemberi paraban, Lik Surat namanya. Btw, Surat itu nama aslinya. Memang ada beberapa orang yang sejak lahir namanya lumayan unik, salah satunya beliau. Karir Lik Surat dalam memberi paraban sudah dimulai sejak era 70-an sampai 2010-an. Hampir semua orang tua kami yang hidup sejaman dan pernah bergaul dengannya mengaku bahwa beliau...

BAHASA SANDI WONG JOMBORAN

Gambar
  Dujul: Bahasa 'Sandi' Wong Jomboran dan Sekitarnya "Damang rudung?" tanya Alm. Pak Dukuh. Pertanyaan itu merupakan kalimat pertama yang dapat penulis ingat dengan jelas mengenai bahasa 'sandi' ini. Circa tahun 2016-2017 penulis mendengar kalimat itu. Entah sejak kapan sandi tersebut beredar, tapi sewaktu mendengar itu penulis sudah paham isi pertanyaannya. "Madang durung?" begitu maksudnya yang berarti ''Makan belum?'' dalam bahasa Indonesia. Siapa pencipta atau pionirnya masih belum penulis dalami. Bahasa sandi ini dituturkan sporadis begitu saja hingga saat ini. Biasa sandi ini digunakan oleh pemuda sewaktu membicarakan hal yang tabu terlebih ketika di sekitarnya ada orang tua atau anak-anak. Meskipun banyak orang tua atau anak-anak yang paham juga. Kami yang bertempat tinggal di Yogyakarta khususnya di pedukuhan Jomboran, kelurahan Gilangharjo tentu juga mengenal bahasa lain seperti basa walikan . Namun, bahasa sandi yang kami gu...